Assassin Creed: Revelations, Game tentang Konstantinopel

Sedang dimainkan: Assassin Creed: Revelations (PS3)
Sudah lama saya tidak memainkan sebuah
game secara serius. PC dan Laptop saya memang tidak mendukung untuk
bermain game yang berat. Sengaja. Terakhir menamatkan game adalah ketika
TPB di PC kakak yang super (bayangkan PC seorang desainer kapasitas
prosesor, RAM, dan VGA Card-nya…). Setelahnya, komputer dia restricted
untuk saya.. Haha sial.
Kemudian sebelum ramadhan rupanya kakak
saya membeli PS3 dan menginstall banyak game di dalamnya. Termasuk
Assassin Creed: Revelations. Dimainkan sejak pertengahan ramadhan lalu
masih juga belum tamat. Baru sekitar 70%.

Hal yang paling menarik dari game ini
adalah karena latar belakangnya yang konstantinopel. Kota terkuat yang
pernah ada di muka bumi yang hanya bisa ditaklukan oleh sebaik-baik
pemimpin dan sebaik-baik pasukan, yaitu Sultan Muhammad Al Fatih dan
pasukannya. Bagaimana kestrategisan letaknya di dunia, keindahan tata
kota, kemegahan struktur bangunan, dan kecanggihan benteng pertahanan
adalah nomor satu di zamannya. Menjadikannya kota kedua yang wajib saya
datangi suatu hari.

Game ini menyediakan kota konstantinopel
sebagai sebuah kota yang utuh yang dapat kita kunjungi kesana kemari
dengan bebasnya. Kita yang bermain sebagai Assassin yang ahli dalam
parkour dan stealth membuatnya lebih asik. Kita dapat memanjat bangunan
apa saja, menara apa saja, sambil sesekali membunuh Templar yang
berkeliaran. Juga kita dapat berinteraksi dengan civilian seperti
mencopet mereka. Haha.. Barulah jika sudah bosan berkeliling, kita dapat
menuju titik-titik yang ditandai di peta untuk memulai sebuah misi dan
menyelesaikannya.

Sehingga selain bermain bunuh-bunuhan
dengan gerakan sangat terlatih, game ini juga membawa kita untuk dapat
menikmati pemandangan Masjid Hagia Sophia, Istana Topkapi, Hippodrome,
dan lain sebagainya bangunan yang luar biasa,

Maps yang bisa dijelajahi di Assassin Creed Revelations

Gambar kota Konstantinopel real
Assassin Creed sendiri adalah game yang
bercerita tentang Desmond, seorang bartender yang diketahui memiliki
darah seorang Master Assassin, Altair. Templar di masa sekarang yang
mengetahui hal ini kemudian menculik Desmond dan memaksanya menggunakan
teknologi untuk menjelajahi memory-nya dengan Animus untuk mencari
“pieces of Eden” yang akan memberikan mereka kekuatan yang dahsyat.
Assasin yang juga mengetahui hal ini kemudian menyelamatkan Desmond dan
bertekad untuk mencari “pieces of Eden” sebelum Templar menemukannya,
dan membuat Desmond menjelajahi memori dengan Animus 2.0. (Assassin
Creed I)
Hal inilah yang membawa Desmond memasuki
memory seorang Altaïr IIbn La-Ahad, sang Master Assassin yang tinggal di
Masyaf pada abad 12 dan Ezio Auditore da Firenze pada abad pertengahan.
Selain ke Italy dan menjelajahinya sebagai satu negara (Assassin Creed
II), Ezio juga menjelajahi Konstantinopel (Assassin Creed Revelations)
di zaman Ottoman.
Hashashin dalam sejarah adalah kaum Syiah
Ismailiyyah yang diusir dari Mesir dan mengungsi ke Irak, Iran, Syria
dan Lebanon. Disana mereka membangun perbentangan mereka dan membentuk
suatu perkumpulan atau sekte Hashashin. Tercatat bahwa Hashashin
didirikan oleh Hasan-i-Sabbah sang Mualim (guru) untuk memberikan teror
perlawanan kepada pemimpin Islam Sunni (Dinasti Seljuk) yang menentang
keberadaan mereka. Metode yang dilancarkan para Hashashin ini adalah
membunuh secara diam-diam. Hashashin ini diceritakan selalu menghalalkan
cara-cara yang diharamkan oleh Islam, seperti menzinai wanita -ibu dan
adik sendiri-, membunuh, menipu, mencuri, dan lain sebagainya. Termasuk
berkerja sama dengan Templar untuk menyerang Yerusalem yang saat itu
diduduki Kesultanan Islam pada perang Salib I.
Salah satu peristiwa yang keren dan
pastinya membanggakan dari para Hashashin adalah pada masa Seljuk War,
dimana seorang assassin membunuh seorang menteri, dan membiarkan dirinya
ditangkap. lalu mengaku bahwa rencana tersebut didudkung oleh 13
pejabat sultan, dan segera setelah itu dibunuhlah ke-13 orang pejabat
sultan yang sebenarnya tidak bersalah itu. Seorang Assassin dengan satu
tusukan telah membunuh 13 orang sekaligus.
Dalam catatan Marco Polo, disebutkan
bahwa Hashashin ini ini memiliki sebuah kastil Alamut yang megah di
Masyaf, Persia. Pada abad ke-13 markas mereka ini kemudian dihancurkan
oleh bangsa Mongol. Namun sejarah keberadaannya abadi, seiring
dipakainya istilah Assassin yang berarti pembunuh dalam bahasa Inggris.
sumber : http://anggakdinata.wordpress.com/2012/08/25/assassin-creed-revelation/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar